KISAH NABI ISHAQ A.S.
Nabi
Ishag A.S. adalah anak Nabi Ibrahim A.S. dari isteri bernama Siti
Sarah. Ketika Siti Sarah mendapat kabar gembira dari malaikat, bahwa ia
akan dianugerahi Tuhan anak yang saleh, terkejut dan gembiralah ia. la
gembira karena akan memperoleh anak, dan terkejut karena dirinya sudah
tua. Hal yang sangat tidak masuk akal seandainya dirinya yang sudah tua
akan beranak.
Kata
"Ishag" berasal dari bahasa Ibrani yang artinya "tertawa." Siti Sarah
sewaktu mudanya adalah wanita yang mandul (tidak pernah beranak) dan
beliau sangat mengharapkan agar dianugerahi oleh Allah seorang anak.
Doanya dikabulkan oleh Allah, beliau mendapat anugerah memperoleh
seorang anak, ketika usianya sudah agak lanjut. Firman Allah yang
menjelaskan tentang Nabi Ishag antara lain adalah sebagai berikut.
Artinya:
Dan isterinya berdiri (di batik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira ten tang (kelahiran) lshaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya), yaitu Yaqub. (QS. Huud: 71)
Dan isterinya berdiri (di batik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira ten tang (kelahiran) lshaq dan dari lshaq (akan lahir puteranya), yaitu Yaqub. (QS. Huud: 71)
Artinya:
Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamiku dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh." (QS. Huud: 72)
Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamiku dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang sangat aneh." (QS. Huud: 72)
Artinya:
Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (ftu adalah) rahmat Allah, berkah-Nya dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Huud: 73)
Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (ftu adalah) rahmat Allah, berkah-Nya dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah." (QS. Huud: 73)
Firman Allah dalam AI Qur'an surat Ash Shaaffat ayat 112-113 ada juga yang memuat tentang hal ini, yang artinya:
"Dan
Kamiberi dia kabar gembira dengan (kelahiran) fshaq, seorang nabi yang
termasuk orang-orang shaleh. Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas
fshaq. Dan di antara cucunya ada yang berbuat baik dan ada (pula) yang
zalim terhadap dirinya sendiri dengan nyata."
Allah juga berfirman di dalam Al Qur'an surat AI Anbiyaa' ayat 72 sampai dengan 73 yang artinya:
"Dan
Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Yaqub, sebagai
suatu anugerah (dari Kami). Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang
yang saleh.Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan
kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, dan hanya kepada Kamilah• mereka selalu menyembah."
Allah berfirman di dalam AI Qur'an surat Shaad ayat 45-47 yang artinya:
"Dan
ingatlah hamba-hamba Kami, Ibrahim, Ishaq dan Yaqub yang mempunyai
perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.Sesungguhnya
Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka)
kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami
benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik."
Dengan
keterangan Allah di atas, maka mengertilah kita bahwa Nabi Ishaq dan
keturunannya itu mendapat rahmat dari Allah, sehingga mereka itu menjadi
panutan ummat.
Nabi
Ishaq mempunyai anak laki-Iaki bernama Yaqub yang juga menjadi nabi dan
rasul Allah. Yaqub memperoleh pula keturunan yang banyak, di antaranya
adalah Nabi Yusuf A.S. yang juga menjadi rasul atau nabi. Putera Nabi
Ishaq yang seorang lagi bernama "Ish" dan anaknya mempunyai putera pula
yang menjadi nabi dan rasuJ, yaitu Nabi Ayyub A.S., seorang nabi yang
kaya raya.
Demikianlah
keturunan rasul-rasul itu ada pertalian antara satu dengan yang lain.
Nabi Ishaq wafat dalam usia 180 tahun dan dikuburkan di Jirun yang
sekarang dinamakan Madinah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar